Minggu, 25 November 2012

softskill - senin 26/11/2012


PUBLIKASI ONLINE
Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) kian berkembang pesat dewasa ini. Dalam hitungan detik, segala informasi dan berita dari segala penjuru negeri bisa kita akses dengan mudah, terutama melalui internet, salah satu produk ICT. Bukan sekedar media, teknologi informasi dan komunikasi ini juga mempunyai pengaruh dalam proses demokratisasi, terutama terkait salah satu komponen utama demokrasi, yaitu transparansi. Oleh karena itu, harus ada edukasi mengenai pemanfaatan media online ini, terutama jika media online ini digunakan sebagai sarana publikasi.
Menyikapi perkembangan ini, tim website P2P-LIPI (www.politik.lipi.go.id) pada tanggal  10 Desember 2009 mengadakan workshop mengenai ”Publikasi Online” dengan menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Romi Satria Wahono dengan makalahnya yang berjudul ”Science 2.0: Paradigma Baru Penyebaran Ilmu Pengetahuan Secara Online” dan Syafuan Rozi Subhan, SIP, MSi dengan makalahnya yang berjudul Cyberclash, Demokrasi dan Resolusi Konflik”.
Dalam paparannya, Romi yang merupakan CEO PT Brainmatics dan pendiri IlmuKomputer.com mengemukakan bahwa perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, khususnya internet, telah membuat dunia semakin datar. Hal ini berdampak pada proses kolaborasi dan publikasi yang menjadi semakin mudah dan cepat dilakukan. Web 1.0 pun kini bergerak menjadi Web 2.0 yang pada intinya memberikan hak lebih kepada pengguna untuk berpartisipasi secara aktif. Contoh layanan web yang menggunakan pendekatan web 2.0 ini adalah situs jejaring sosial yang akhir-akhir ini marak digunakan, seperti Facebook dan Friendster, termasuk juga Blogs (wordpress.com, blogspot.com, multiply.com), dan Wikipedia.
Penerima penghargaan dari PBB tahun 2003 untuk Continental Best Practice Examples (Special Mentions) in the Category e-Learning ini lebih jauh mengungkapkan bahwasanya kini semakin banyak peneliti yang mempublikasikan tulisan ilmiahnya melalui fasilitas Web 2.0. Hal inilah yang disebut Science 2.0. Proses penelitian secara alami akan menuju ke Science 2.0 ini. Di sisi lain, penggunaan Science 2.0 ini bukan berarti tanpa kendala. Science 2.0 membuka peluang terjadinya pelanggaran hak kekayaan intelektual. Dari tujuh ragam Hak Kekayaan Intelektual, yang paling erat hubungannya dengan penelitian adalah hak cipta dan paten. Dari sisi fisik, sebagian besar publikasi ilmiah berada dalam ranah ”hak cipta” pada konsepsi HKI. Hak cipta sifatnya melekat ke pencipta meskipun tanpa didaftarkan. Yang paling menentukan dari klaim hak cipta adalah ketuaan dari usia dokumen. Sementara, publikasi online membawa catatan ”age of document” pada setiap dokumennya. Dengan demikian menurut Romi, boleh disimpulkan bahwa publikasi online justru sebenarnya dapat mencegah terjadinya pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual, khususnya jenis hak cipta. Berbagai teknologi dan strategi juga bisa digunakan untuk mencegah dan memberikan punishment bagi pelaku pelanggaran, terutama community punishment.
Berkaitan langsung dengan ruang politik, Syafuan Rozi Subhan, SIP, MSi., mengungkapkan potensi pengembangan demokrasi dan resolusi konflik dengan ditemukannya sistem komunikasi personal seperti handphone dan berbagai peralatan komunikasi digital seperti e-mail, internet, VoIP (Voice over Internet Protocol), sistem komunikasi jarak jauh dengan Skype,  dan tidak menutup kemungkinan mengubah proses politik konvensional dengan cara face to face menjadi politik online. Peneliti bidang politik nasional Pusat Penelitian Politik LIPI ini mengambil kasus cyberclash atau debat sengit antara Malindo (Malaysia-Indonesia) netters atau pengguna mailing-list dan blogs. Gejala ini menyeruak sejak munculnya isu ”I hate Indon”, ”Indonsial”, dan ”Malingsia” antara tahun 2007-2009 di new media virtual website. Persoalan ini terkait dengan berbagai persoalan kehidupan dan soal perasaan kebangsaan Indonesia-Malaysia, seperti klaim warisan budaya dan salah pengertian mengenai pemakaian unsur budaya untuk iklan pariwisata, seperti lagu Rasa Sayange, Batik, Reog, Tari Pendet, Kamus Bahasa Melayu-USU, kondisi Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia, dan masih banyak lagi kasus lain yang muncul dalam hubungan antar bangsa serumpun ini.
Untuk itu, menurut Rozi, pengembangan demokrasi yang sehat, rekonsiliasi dan membangun perdamaian dengan cara memperbaiki hubungan, yang secara resmi berada di pundak pemimpin kedua negara, sudah seharusnya kini menyentuh seluruh lapisan pejabat negara, para birokrat, para diplomat, para ilmuwan, para seniman/artis, para pemuda, pelajar dan mahasiswa sampai ke akar rumput, termasuk media massa dan para pengguna internet antar bangsa. Cyberclash atau cyberwarperlu diubah menjadi konflik fungsional yang mengarah kepada keseimbangan baru dan membangun sinergi untuk kemajuan bersama di masa yang akan datang.
SUMBER :

ETIKA DALAM PENELITIAN DENGAN BANTUAN INTERNET
Etika berasal dari bahasan Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Menurut pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks filsafat merupakan refleksi filsafati atas moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula sebagai filsafat moral. Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan pedoman etis yang lebih adekuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat. Sedangkan etika dalam ranah penelitian lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian.

Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian. Meskipun intervensi yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki risiko yang dapat merugikan atau membahayakan subyek penelitian, namun peneliti perlu mempertimbangkan aspek sosioetika dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan (Jacob, 2004).
Etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip, namun terdapat empat prinsip utama yang perlu dipahami oleh pembaca, yaitu: menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity), menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and confidentiality), keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness), dan memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits) (Milton, 1999; Loiselle, Profetto-McGrath, Polit & Beck, 2004). Prinsip pertama, peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy). Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia, adalah: peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek (informed consent) yang terdiri dari: (1) penjelasan manfaat penelitian; (2) penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan; (3) penjelasan manfaat yang akan didapatkan; (4) persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subyek berkaitan dengan prosedur penelitian; (5) persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja; dan (6) jaminan anonimitas dan kerahasiaan. Namun kadangkala, formulir persetujuan subyek tidak cukup memberikan proteksi bagi subyek itu sendiri terutama untuk penelitian-penelitian klinik karena terdapat perbedaan pengetahuan dan otoritas antara peneliti dengan subyek (Sumathipala & Siribaddana, 2004). Kelemahan tersebut dapat diantisipasi dengan adanya prosedur penelitian (Syse, 2000).Prinsip kedua, setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat terbukanya informasi individu termasuk informasi yang bersifat pribadi. Sedangkan, tidak semua orang menginginkan informasinya diketahui oleh orang lain, sehingga peneliti perlu memperhatikan hak-hak dasar individu tersebut. Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek. Peneliti dapat menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas responden.Prinsip ketiga, prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius subyek penelitian. Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitu kejelasan prosedur penelitian. Keadilan memiliki bermacam-macam teori, namun yang terpenting adalah bagaimanakah keuntungan dan beban harus didistribusikan di antara anggota kelompok masyarakat. Prinsip keadilan menekankan sejauh mana kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban secara merata atau menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas masyarakat. Sebagai contoh dalam prosedur penelitian, peneliti mempertimbangkan aspek keadilan gender dan hak subyek untuk mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum, selama, maupun sesudah berpartisipasi dalam penelitian.Prinsip keempat, peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan dapat dijeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek (nonmaleficence). Apabila intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan cedera atau stres tambahan maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera, kesakitan, stres, maupun kematian subyek penelitian.

SUMBER :
Jacob, T. 2004. Etika Penelitian Ilmiah. Warta Penelitian Universitas Gadjah Mada (Edisi Khusus), 60-63.
Loiselle, C.G., Profetto-McGrath, J., Polit, D.F., & Beck, C.T. 2004. Canadian Essentials of Nursing Research. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Milton, C.L. 1999. Ethical Issues From Nursing Theoretical Perspectives. Nursing Science Quarterly, 12(1): 20-25.
Sastrapratedja, M. 2004. Landasan Moral Etika Penelitian. Warta Penelitian Universitas Gadjah Mada (Edisi Khusus), 50-59.
Sumathipala, A. & Siribaddana, S. 2004. Revisiting “Freely Given Informed Consent” in Relation to the Developing World: Role of an Ombudsman. The American Journal of Bioethics, 4(3): W1–W7.
Syse, A. 2000. Norway: Valid (as oppose to informed) consent. The Lancet 356:1347–1348.

Sabtu, 03 November 2012


Computer Supported Cooperative Work

Computer-supported cooperative work (CSCW) merupakan suatu group user yaitu bagaimana cara merancang suatu system yang digunakan untuk membantu pekerjaan sebagai suatu group dan bagaimana memahami dampak dari suatu teknologi pada pola pekerjaan mereka. HCI berasal dari ilmu psychology-computing sedangkan CSCW bersumbu pada sociology-computing. CSCW merupakan suatu system komputer yang mendukung pekerjaan sebagai suatu group yang dikenal dengan istilah groupware.

Istilah Computer Supported Cooperative Work (CSCW) pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. Pada kesempatan yang sama pada tahun 1987, Dr. Charles Findley mempresentasikan konsepcollaborative learning-work. Menurut, CSCW mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer. Beberapa orang menyamakan CSCW dengan groupware, namun yang lain mengatakan bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari sistem berbasis komputer, sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan teknik dari groupware itu sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul baik secara psikologi maupun sosial. Definisi yang diajukan  mempertegas perbedaan di antara dua konsep ini : CSCW adalah sebuah istilah generik, yang menggabungkan pengertian bagaimana orang bekerja dalam sebuah kelompok dengan teknologi pendukung berupa jaringan komputer, Perangkat keras, Perangkat lunak terkait, layanan, dan teknik.


Apa itu CSCW?
Bidang CSCW berfokus pada penggunaan teknologi untuk menengahi interaksi antara orang-orang
Gunakan: Etnografi, desain.
Teknologi: Devices, infrastruktur.
Interaksi: Teks, audio, video.
orang:
Tim, organisasi, masyarakat, psikologi perilaku, organisasi, sosiologi.

CSCW Matriks
Salah satu bentuk umum konseptualisasi sistem CSCW adalah dengan mengamati konteks dari penggunaan sistem tersebut. Contohnya adalah matriks CSCW, yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1988 oleh Johansen; dan juga muncul pada [4]. Matriks dimaksud membagi konteks sebuah "work" ke dalam dua dimensi yakni waktu dan lokasi. Dimensi waktu dibagi menjadi kolaborasi yang dilakukan pada waktu yang bersamaan (sinkron), atau berbeda (asinkron). Dimensi lokasi dibagi menjadi kolaborasi yang dilakukan pada tempat yang sama, atau tempat yang terdistribusi.

Beberapa fenomena yang mempengaruhi penggunaan computer-mediated
communication:
1. Personal space
2. Kontak dan tatapan mata
3. Gerak isyarat dan bahasa tubuh
4. Back channel    
5. Turn-taking
Beberapa masalah yang timbul dalam komunikasi berbasis teks:
1. Back channel
2. Grounding constraint
3. Turn taking
4. Konteks
5. Hypertext
Tiga fungsi teori percakapan dalam CSCW:
1. digunakan untuk menganalisa catatan (transkrip), mis. konferensi elektronik.
Ini akan membantu memahami seberapa baik partisipan menyalin dengan
komunikasi elektronik.
2. digunakan sebagai petunjuk untuk keputusan desain. Pemahaman
percakapan normal antar manusia menghindari kesalahan besar dalam
perancangan media elektronik.
3. dapat digunakan untuk mengarahkan desain, menstrukturkan sistem dengan teori.


Sumber :

Minggu, 28 Oktober 2012

positif negatif dari pemanfaatan internet bagi diri sendiri


Dewasa ini globalisasi dan modernisasi telah bayak memasuki negeri kita ini, salah satunya ialahak internet, semakin kesini semakin terasa peran penting internet itu sendiri dan semakin luas cakupannya.
Pada sekitar 10 tahun yang lalu, internet lebih banyak digunakan oleh kalangan perkantoran dan bisnis, dan sekarang bisa dikatakan internet menjadi salah satu hal wajib untuk berbagai kalangan, terutama sebagian besar berada di kalangan muda. Semakin kesini untuk mengakses internet jauh lebih mudah, seperti banyak bertebarannya warnet (Warung Internet) , sekolah-sekolah yang mulai menyediakan fasilitas dan memberikan pelajaran tentang internet. Para provider-provider seluler juga mulai menawarkan untuk memasangkan modem atau melalui telepon rumah untuk mengakses internet dirumah agar lebih mudah. Dan juga kecanggihan teknologi pada smartphones, gadget dan lainya yang memudahkan untuk kita sebagai kalangan muda mengakses internet.
Internet seolah-olah seperti sebuah pintu, yang ketika kita melewatinya, akan mengetahui berbagai macam hal dari seluruh belahan dunia. Bukan sebatas keterbatasan mata memandang, internet menawarkan kepada kita untuk bisa berkeliling dunia tanpa harus beranjak dari tempat duduk di depan layar monitor. Seolah dunia internet tanpa batas ruang dan jarak. Lewat internet kita bisa banyak sekali mendapatkan informasi terbaru tentang berbagai hal. Bertemu lewat internet dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia, saling berbagi, saling berbincang, bertukar ide, bertukar pengetahuan dan tentu akan banyak lagi manfaat internet yang bisa kita dapat.
Apa sih manfaat internet itu ??
Dapat menambah wawasan :
Kenapa sih dapat menambah wawasan ? karena dengan adanya internet ini kita dapat mencari informasi yang berkaitan dengan pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah maupun dikampus yang kita tidak dapat mengetahui melalui guru maupun dosen. Dengan internet juga dapat membuka jalan pikiran kita agar lenih luas memandang dunia ini .
Mendapatkan banyak ide :
Kenapa banyak mendapatkan ide ? karena dengan internet kita dapat melihat profil-profil orang yang berhasil sehingga menimbulkan motivasi untuk kita menjadi seperti itu, sehingga timbullah ide untuk melakukan hal yang lebih dari orang tersebut.
Sarana komunikasi,
Kenapa sebagai sarana komunikasi ? karena dengan internet memungkinkan kita untuk saling berkomunikasi secara tak terbatas. Tidak terbatas ruang dan tempat, mungkin ini juga bisa dilakukan dengan handphone. Tentu saja, tetapi dengan jejaring sosial seperti Facebook, twitter di internet, memungkinkan kita untuk menemukan teman lama yang tidak pernah bertemu karena masalah tempat, menemukan teman-teman baru dari berbagai wilayah, bahkan menemukan informasi orang-orang kita ingin ketahui keberadaanya. Semua bisa dan mungkin dilakukan
di jejaring sosial, dan tanpa harus beranjak tempat.

Dapat menambah uang
Kenapa dapat menambah uang ? untuk sebagian kalangan muda ataupun tua banyak yang berbisnis melalui internet sehingga memudahkan usaha tanpa harus berpanas-panasan diluar rumah, atau bertatap muka secara langsung untuk terjadinya komunikasi antara pembeli dan penjual.
Harapan kedepan untuk internet
Semakin maju dan semakin luas saja cakupannya, semakin mudah lagi untuk diaksesnya , lebih bermanfaat ilmu pengetahuannya, lebih aman lagi untuk di akses anak-anak agar tidak terjadi penyalahgunaan internet .

Jumat, 12 Oktober 2012

Internet Addiction (softskill minggu ke-3)


Apa itu internet addiction?
Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah internet. Internet digunakan sebagai media bagi siapapun, kapanpun dan dimanapun untuk memperoleh atau mengakses informasi apapun dengan mudah dan cepat. Hanya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan, pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukan.
Internet tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga bisa memberikan kerugian bagi penggunanya apabila tidak digunakan secara bijak. Salah satu permasalahan dari penggunaan internet yang menjadi sorotan para ahli psikologi adalah mengenai internet addiction (kecanduan internet). Sebagai sebuah topik kajian yang relatif baru, istilah internet addiction memperoleh tanggapan yang serius serius dari kalangan akademik setelah istilah tersebut dimunculkan oleh Kimberly Young pada tahun 1996 (Young, 1999).
Menurut Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan pada internet apabila individu tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku tersebut dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan berjudi (pathological gambling) yang dapat membedakan antara orang yang kecanduan pada internet dan yang tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna internet sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet bila ia memenuhi sedikitnya lima dari delapan kriteria yang disebutkan oleh Young.
Young membagi kecanduan internet kedalam 5 kategori, yaitu :
a. Cybersexual addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif
b. Cyber-relationship addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber
c. Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino)
d. Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif
e. Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).

Kecanduan atau adiksi terhadap internet terlihat dari intensi waktu yang digunakan seseorang untuk terpaku berjam-jam bahkan ada yang sampai berhari-hari di depan komputer atau segala macam alat elektronik yang memiliki koneksi internet, banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk online membuat mereka tidak peduli dan lupa dengan aktivitas lainnya dan kehidupan sekitar mereka.
Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.
Pernah terjadi kasus di Amerika dimana seseorang harus tidak lulus karena tidak pernah menghadiri kelas karena sibuk berinternet. dan kasus didalam negeri sendiri adalah seorang gadis usia 12 tahun kabur dari rumahnya selama dua minggu, gadis tersebut mengaku tinggal disebuah warnet untuk memainkan game online..
Internet dan komputer bisa memberikan dampak negatif pada perilaku, baik secara langsung ataupun secara perlahan di kemudian hari. Laporan dari Leonard Holmes. PhD, dalam tahun yang sama menyebutkan rata-rata pengguna internet menghabiskan waktunya 19 jam perminggunya. Banyak penelitian lain juga menyebutkan bahwa mahasiswa menghabiskan waktunya 11 jam setiap minggunya untuk ber-online (Scherer, 1997).

Ciri-ciri Kecenderungan Kecanduan Mengakses Internet/internet addiction:

Seseorang yang mengalami kecanduan mengakses internetadalah:1) Perhatian tertuju pada internet (memikirkan aktivitas onlinesebelumnya atau berharap segera online). 2) Ingin menggunakan internet dalam jumlah waktu yang semakinmeningkat untuk mendapatkan kepuasan.3) Tidak dapat mengontrol, mengurangi atau menghentikanpenggunaan internet.4) Merasa gelisah, murung, tertekan atau lekas marah ketikamengurangi atau menghentikan penggunaan internet.5) Online lebih lama dari waktu yang diharapkan.6) Mempetaruhkan atau berani mengambil resiko kehilanganhubungan yang signifikan (orang terdekat, keluarga dan teman),pekerjaan, pendidikan, kesempatan berkarir karena internet.7) Berbohong terhadap anggota keluarga untuk menyembunyikantingkat hubungan dengan internet.8) Menggunakan internet sebagai cara untuk melarikan diri darimasalah atau menghilangkan dysphoric mood (perasaan tidakberdaya, rasa bersalah, cemas dan depresi).


Internet sebagai jaringan komputer yang berkecepatan tinggidapat membantu manusia untuk berhubungan dengan penggunainternet lainnya. Menurut Settles (1996), internet adalah tempatseluruh orang di dunia berkumpul dalam jumlah yang banyak sekali.Pada dasarnya, internet adalah jaringan komputer dengan ruanglingkup internasional, dan jaringan ini telah didesain sedemikian rupasehingga kerusakan disuatu bagian tidak mempengaruhi jaringan secarakeseluruhan. Menurut Zaleski (1997), mengatakan bahwa internetadalah sekumpulan komputer yang tersebar di seluruh dunia, yangdihubungkan satu sama lain melalui jaringan telekomunikasi satelitglobal dan kabel telepon lokal. 48Pertama kali Internet addiction disorder atau kecanduan internet,digunakan oleh Ivan Goldberg (1996) sebagai istilah patologis untukmenggunakan internet secara berlebihan.
Kecenderungan kecanduanmengakses internet atau yang biasa disebut dengan Internet AddictionDisorder menurut Goldberg (1996) adalah pola penggunaan internetyang maladaptive yang menghasilkan pengrusakan atau distress secara klinis yang terwujudkan dalam 3 atau lebih kriteria internet addictiondisorder yang terjadi kapanpun selama 12 bulan yang sama. 49Orzack (1999) mendefinisikan internet addiction disorder sebagaikelainan yang muncul pada orang yang merasa bahwa dunia maya(virtual reality) pada layar komputernya lebih menarik daripada duniakenyataan hidupnya sehari-hari.50Young (1997) mengidentifikasikan adanya dukungan secarapatologis pada internet berkaitan dengan komunikasi, yaitu dukungansosial (social support), pemenuhan kebutuhan sexual (sexualfulfillment), dan pembentukan hubungan baru. Ia menyatakan bahwaseorang yang tergantung pada internet, menggunakannya untukbertemu, bersosialisasi dan bertukar pikiran dengan orang-orang baruyang ia temui di internet. Sebaliknya orang yang tidak tergantung padainternet menggunakan internet untuk tujuan mendapatkan informasidan memelihara hubungan yang telah terjalin melalui e-mail.

Sumber:
Young, K.S. (1996). Internet addiction : The emergence of a new clinical disorder. Published in CyberPsychology and Behavior, Vol. 1 No. 3., pages 237-244
http://indowebsia.com/shownews.php?news_id=5#ixzz299oZx9M4

Kamis, 04 Oktober 2012

Softskill minggu ke-2


Butuh atau tidak manusia pada internet?

Tentu saja jawabannya butuh terutama untuk mahasiswa seperti saya dalam menunjang tugas-tugas di kampus dan mencari bnayak informasi. Banyak software yang memang di butuhkan oleh komputer kita terutama software yang berhubungan dengan office, itu akan sangan mendukung pekerjaan kita, selain itru juga software dengan seiring perkembanganya kini dapat di gunakan sebagai sarana hiburan dan berbagai macam kegunaan untu kita manfaatkan
contohnya seperti software yang dapat membrantas virus karya anak bangsa yaitu Smadav dan Ccleaner software untuk maintenance buatan luar , kebutuhan manusia jaman sekarang dengan komputer bagaikan pangn sandang dan papan, yang memang tak bisa terepisahkan lagi, dengan dukungan google chrome kita apat menjelajahi dunia maya yaitu internet dengan kualitas dan kecepatan yang tepat.
Pengaruh atau dampak dari perkembangan internet pada psikologis pengguna juga ada sisi positif dan negatifnya. Untuk sisi positifnya, seperti yang telah disebutkan di atas, meningkatkan daya kreatifitas. Meningkatnya kreatifitas ini dipengaruhi oleh pribadi yang selalu ingin berkembang dan berinovasi. Dengan banyaknya informasi yang tersedia & didapatkan dari internet, maka si pengguna pun terlatih untuk menciptakan atau membuat informasi – informasi dan “karya” yang baru.
Dampak negatif dari perkembangan internat bagi psikologis pengguna diantaranya adalah menurunnya moral pengguna, Mengapa? Penurunan moral ini sangat berkaitan dengan pornografi yang tersebar bebas di internet dan dapat diakses oleh umum. Lalu dapat menyebabkan dampak anti sosial bagi pengguna. Hal ini mungkin baru kiat dengar, tetapi dalam beberapa kasus hal ini memang ada. Dampak anti sosial ini terjadi karena si pengguna menjadi addict(ketagihan) terhadap internet itu sendiri. Addiction ini sendiri terjadi karena pengguna menemukn kenyamanan yang lebih saat menggunakan fasilitas internet ini. si pengguna lebih nyaman berada dan berinteraksi di/dengan dunia maya dibandingkan dengan di/dengan dunia nyata, sehingga dia lebih memilih internet daripada hal lain hal ini biasa disebut dengan internet addiction. Selain internet addiction,Cyber-relational addiction pun bisa menjadi salah satu faktor penyebab terbentuknya sifat/pribadi yang anti sosial dalam dunia nyata.

Berdasarkan kondisi sekarang, terlihat bagi kita bahwa teknologi informasi, khususnya internet memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap dimensi pendidikan. Internet memberikan kontribusi yang sangat besar didalam membantu setiap dimensi yang ada untuk selalu mendapatkan informasi yang up to date. Jaringan internet merupakan salah satu jenis jaringan yang popular dimanfaatkan, karena internet merupakan teknologi informasi yang mampu menghubungan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan informasi dari berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dipakai secara bersama-sama. Demikian juga dalam dunia pendidikan, berkat adanya jaringan internet, maka dapat membantu setiap penyedia jasa pendidikan untuk selalu mendapat informasi-informasi yang terkini dan sesuai dengan kebutuhan.
Pemanfaatan internet pada saat ini masih belum merata. dan terbatas pada daerah perkotaan yang sudah memiliki jaringan atau koneksi internet. Dilain pihak dalam dunia pendidikan, diperhadapkan pada kendala bahwa metode pembelajaran konvensional yang diterapkan saat ini sudah tidak memenuhi kebutuhan dunia pendidikan yang ada.


Sumber :



Dampak positif dan negatif internet

Beberapa dampak positif negatf pada internet yg sudah saya ambil dari beberapa sumber antara lain adalah :
Dampak Positif Internet
Internet telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun dapat kita lakukan baik positif maupun negative.
Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
Dampak Negatif Internet
1. Cybercrime Adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat.
• Melintasi batas Negara
• Perbuatan dilakukan secara illegal
• Kerugian sangat besar
• Sulit pembuktian secara hukum
Bentuk-bentuk cybercrime sebagai berikut :
Hacking – Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan. 
Cracking – Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau menghancurkan file yang di simpan padap jaringan tersebut.
2. Parnografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan parnografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
3. Violence And Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
4. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.

5.Carding
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
6.Perjudian
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.
7. Mengurangi sifat sosial manusia 
Karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut parnografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.

http://www.terindikasi.com/2012/03/dampak-positif-dan-negatif-internet.html#ixzz28KLv2bWw
http://www.terindikasi.com/2012/03/dampak-positif-dan-negatif-internet.html#ixzz28KLD9nO7

Minggu, 30 September 2012

Netiquette


   Netiquette

Netiquette adalah
merupakan Etika dalam menggunakan Internet. Internet sebagai sebuah kumpulan komunitas, diperlukan aturan yang akan menjadi acuan orang-orang sebagai pengguna Internet, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan fasilitas Internet.
Sebenarnya Nettiquette in adalah hal yang umum dan biasa, sama hal nya dengan aturan-aturan biasa ketika kita memasuki komunitas umum dimana informasi sangat banyak dan terbuka.
Beberapa aturan yang ada pada Nettiquete ini adalah:
-Amankan dulu diri anda, maksudnya adalah amankan semua properti anda, dapat dimulai dari mengamankan komputer anda, dengan memasang anti virus atau personal firewall
-Jangan terlalu mudah percaya dengan Internet, sehingga anda dengan mudah mengunggah data pribadi anda. dan anda harus betul-betul yakin bahwa alamat URL yang anda tuju telah dijamin keamanannya.
-dan yang paling utama adalah, hargai pengguna lain di internet, caranya sederhana yaitu,:
a. jangan biasakan menggunakan informasi secara sembarangan, misalnya plagiat.
b. jangan berusaha untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari Internet, misalkan melakukan kejahatan pencurian no kartu kredit
c. jangan berusaha mengganggu privasi orang lain, dengan mencoba mencuri informasi yang sebenarnya terbatas.
d. jangan menggunakan huruf kapital terlalu banyak, karena menyerupai kegiatan teriak-teriak pada komunitas sesungguhnya.
e. jangan flamming (memanas-manasi), trolling (keluar dari topik pembicaraan) ataupun junking (memasang post yang tidak berguna) saat berforum.

Contoh kasus netiquette
ada seseorang yg membuat thread di www.kaskus.us tentang penjualan barang elektronik yaitu handphone lalu di thread yg di postkan oleh orang td itu ada orang yg mengomentari threadnya dengan cara memaki maki mengeluarkan kata kata yg sangat kasar dan menjatuhkan reputasi si pembuat thread tersebut . lalu comment itu pun langsng di hapus oleh admin yg bertugas di situs tersebut.

Fungsi dan 3 prinsip netiquette :
Netiquette memiliki fungsi yang sama dengan etiket yang ada di dalam lingkungan sosial
manusia, yaitu merupakan tata krama atau sopan santun yang harus diperhatikan dalam
pergaulan agar hubungan selalu baik. Ada tiga prinsip yang menjadi cakupan netiquette:
 -Sumber informasi yang digunakan bersama. Meski merupakan sumber informasi tak terbatas, sebenarnya sumber-sumber tersebut dimiliki oleh orang lain. Karena itulah, di sini berlakuconserve bandwithsaat melakukan aktivitas dengan internet, yang artinya jangan mengirim pesan pesan yang terlalu panjang jika pesan pendek sudah cukup. Menggunakan program atau fileyang sudah dikompres dan menggunakan sumber informasi terdekat adalah hal yang dianjurkan dalam prinsip ini.
- Perlindungan informasi. Ini terkait dengan etos kerja di mana Anda diharapkan untuk tidak menggunakan sumber informasi pada jam sibuk (memperlamban sistem ketika pemilik sumber informasi memerlukan). Atau jangan terlalu berlebihan saat menggunakan sumber informasi.
- Perilaku umum. Prinsip yang terakhir ini berkait dengan sikap hormat dan sopan Anda sebagai pengguna internet kepada orang lain. Hal ini bisa diterapkan misalnya dengan:
   a.Mengirim surat pribadi degan tidak lupa mencantumkan identitas pengirim secara lengkap dan tidak lupa untuk menulis subyek surat elektronik (e-mail) yang cukup menggambarkan isi surat keseluruhan.
b. Tidak mengirim pesan yang sama ke banyaknewsgroupataumailing list(kelompok diskusi) karena hal ini merupakan pemborosan, toh tidak semua orang perlu tahu informasi yang Anda kirim bukan?
c. Meneruskan surat berantai ke alamate-maillain. Kalau Anda menerima pesan yang tidak bermanfaat dan tidak dikenal sebaiknya langsung menghapuse-mailtersebut. Bukan malah meneruskannya ke alamat lain.

Etika dan netiquette
Netiquette adalah singkatan dari internet etiquette atau etika dalam berinternet. Ruang lingkup pembahasan netiquette lebih kepada etika (baik-buruk) dalam berinternet, yaitu apa yang se-baik-nya di lakukan dan apa saja yang tabu dalam berinternet.
Beberapa hal yang dianggap melanggar etika berinternet seperti:
-Menggunakan informasi yang didapat dari internet secara sembarangan, contohnya copy-paste atau plagiat.
-Mengambil keuntungan secara tidak sah yang merugikan orang lain, seperti mencuri kartu kredit.
-Mengganggu privasi, seperti menghack akun media sosial orang lain (facebook, twitter, dll).
-Menggunakan bahasa yang bersifat menghina, menghujat, menjelek-jelekkan pihak lain.
-Menulis postingan dengan huruf yang aneh-aneh sehingga sulit untuk dibaca.

Sumber :