Apa itu internet addiction?
Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin
memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi
yang berkembang pesat saat ini adalah internet. Internet digunakan sebagai
media bagi siapapun, kapanpun dan dimanapun untuk memperoleh atau
mengakses informasi apapun dengan mudah dan cepat. Hanya dengan
mengetikkan kata kunci di form yang disediakan, pengguna
internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang
diperlukan.
Internet tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi
juga bisa memberikan kerugian bagi penggunanya apabila tidak digunakan secara
bijak. Salah satu permasalahan dari penggunaan internet yang menjadi sorotan
para ahli psikologi adalah mengenai internet addiction (kecanduan
internet). Sebagai sebuah topik kajian yang relatif baru, istilah internet
addiction memperoleh tanggapan yang serius serius dari kalangan
akademik setelah istilah tersebut dimunculkan oleh Kimberly Young pada tahun
1996 (Young, 1999).
Menurut Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan
pada internet apabila individu tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu.
Perilaku-perilaku tersebut dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan
berjudi (pathological gambling) yang dapat membedakan antara orang yang
kecanduan pada internet dan yang tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna
internet sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet bila ia memenuhi
sedikitnya lima dari delapan kriteria yang disebutkan oleh Young.
Young membagi kecanduan internet kedalam 5 kategori,
yaitu :
a. Cybersexual
addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs
porno atau cybersex secara kompulsif
b. Cyber-relationship
addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber
c. Net
compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber
shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino)
d. Information
overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara
kompulsif
e. Computer addiction, yaitu seseorang
yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).
Kecanduan atau adiksi terhadap internet
terlihat dari intensi waktu yang digunakan seseorang untuk terpaku berjam-jam
bahkan ada yang sampai berhari-hari di depan komputer atau segala macam alat
elektronik yang memiliki koneksi internet, banyaknya waktu yang mereka gunakan
untuk online membuat mereka tidak peduli dan lupa dengan aktivitas lainnya dan
kehidupan sekitar mereka.
Internet Addiction Disorder (IAD) atau
gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan
internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online,
chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual
diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM,
namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain
itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa
kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.
Pernah terjadi kasus di Amerika dimana seseorang harus tidak lulus karena
tidak pernah menghadiri kelas karena sibuk berinternet. dan kasus didalam
negeri sendiri adalah seorang gadis usia 12 tahun kabur dari
rumahnya selama dua minggu, gadis tersebut mengaku tinggal disebuah warnet
untuk memainkan game online..
Internet dan komputer bisa memberikan dampak negatif
pada perilaku, baik secara langsung ataupun secara perlahan di kemudian hari.
Laporan dari Leonard Holmes. PhD, dalam tahun yang sama menyebutkan rata-rata
pengguna internet menghabiskan waktunya 19 jam perminggunya. Banyak penelitian
lain juga menyebutkan bahwa mahasiswa menghabiskan waktunya 11 jam setiap
minggunya untuk ber-online (Scherer, 1997).
Ciri-ciri Kecenderungan Kecanduan Mengakses Internet/internet addiction:
Seseorang yang mengalami kecanduan mengakses internetadalah:1) Perhatian tertuju pada internet (memikirkan aktivitas onlinesebelumnya atau berharap segera online). 2) Ingin menggunakan internet dalam jumlah waktu yang semakinmeningkat untuk mendapatkan kepuasan.3) Tidak dapat mengontrol, mengurangi atau menghentikanpenggunaan internet.4) Merasa gelisah, murung, tertekan atau lekas marah ketikamengurangi atau menghentikan penggunaan internet.5) Online lebih lama dari waktu yang diharapkan.6) Mempetaruhkan atau berani mengambil resiko kehilanganhubungan yang signifikan (orang terdekat, keluarga dan teman),pekerjaan, pendidikan, kesempatan berkarir karena internet.7) Berbohong terhadap anggota keluarga untuk menyembunyikantingkat hubungan dengan internet.8) Menggunakan internet sebagai cara untuk melarikan diri darimasalah atau menghilangkan dysphoric mood (perasaan tidakberdaya, rasa bersalah, cemas dan depresi).
Internet sebagai jaringan komputer yang berkecepatan tinggidapat membantu manusia untuk berhubungan dengan penggunainternet lainnya. Menurut Settles (1996), internet adalah tempatseluruh orang di dunia berkumpul dalam jumlah yang banyak sekali.Pada dasarnya, internet adalah jaringan komputer dengan ruanglingkup internasional, dan jaringan ini telah didesain sedemikian rupasehingga kerusakan disuatu bagian tidak mempengaruhi jaringan secarakeseluruhan. Menurut Zaleski (1997), mengatakan bahwa internetadalah sekumpulan komputer yang tersebar di seluruh dunia, yangdihubungkan satu sama lain melalui jaringan telekomunikasi satelitglobal dan kabel telepon lokal. 48Pertama kali Internet addiction disorder atau kecanduan internet,digunakan oleh Ivan Goldberg (1996) sebagai istilah patologis untukmenggunakan internet secara berlebihan.
Kecenderungan kecanduanmengakses internet atau yang
biasa disebut dengan Internet AddictionDisorder menurut Goldberg (1996) adalah
pola penggunaan internetyang maladaptive yang menghasilkan pengrusakan atau
distress secara klinis yang terwujudkan dalam 3 atau lebih kriteria internet
addictiondisorder yang terjadi kapanpun selama 12 bulan yang sama. 49Orzack
(1999) mendefinisikan internet addiction disorder sebagaikelainan yang muncul
pada orang yang merasa bahwa dunia maya(virtual reality) pada layar komputernya
lebih menarik daripada duniakenyataan hidupnya sehari-hari.50Young (1997)
mengidentifikasikan adanya dukungan secarapatologis pada internet berkaitan
dengan komunikasi, yaitu dukungansosial (social support), pemenuhan kebutuhan sexual
(sexualfulfillment), dan pembentukan hubungan baru. Ia menyatakan bahwaseorang
yang tergantung pada internet, menggunakannya untukbertemu, bersosialisasi dan
bertukar pikiran dengan orang-orang baruyang ia temui di internet. Sebaliknya
orang yang tidak tergantung padainternet menggunakan internet untuk tujuan
mendapatkan informasidan memelihara hubungan yang telah terjalin melalui
e-mail.
Sumber:
Young, K.S. (1996). Internet addiction :
The emergence of a new clinical disorder. Published in
CyberPsychology and Behavior, Vol. 1 No. 3., pages 237-244
http://indowebsia.com/shownews.php?news_id=5#ixzz299oZx9M4
http://indowebsia.com/shownews.php?news_id=5#ixzz299oZx9M4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar