Jumat, 12 Oktober 2012

Internet Addiction (softskill minggu ke-3)


Apa itu internet addiction?
Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah internet. Internet digunakan sebagai media bagi siapapun, kapanpun dan dimanapun untuk memperoleh atau mengakses informasi apapun dengan mudah dan cepat. Hanya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan, pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukan.
Internet tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga bisa memberikan kerugian bagi penggunanya apabila tidak digunakan secara bijak. Salah satu permasalahan dari penggunaan internet yang menjadi sorotan para ahli psikologi adalah mengenai internet addiction (kecanduan internet). Sebagai sebuah topik kajian yang relatif baru, istilah internet addiction memperoleh tanggapan yang serius serius dari kalangan akademik setelah istilah tersebut dimunculkan oleh Kimberly Young pada tahun 1996 (Young, 1999).
Menurut Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan pada internet apabila individu tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku tersebut dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan berjudi (pathological gambling) yang dapat membedakan antara orang yang kecanduan pada internet dan yang tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna internet sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet bila ia memenuhi sedikitnya lima dari delapan kriteria yang disebutkan oleh Young.
Young membagi kecanduan internet kedalam 5 kategori, yaitu :
a. Cybersexual addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif
b. Cyber-relationship addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber
c. Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino)
d. Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif
e. Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).

Kecanduan atau adiksi terhadap internet terlihat dari intensi waktu yang digunakan seseorang untuk terpaku berjam-jam bahkan ada yang sampai berhari-hari di depan komputer atau segala macam alat elektronik yang memiliki koneksi internet, banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk online membuat mereka tidak peduli dan lupa dengan aktivitas lainnya dan kehidupan sekitar mereka.
Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.
Pernah terjadi kasus di Amerika dimana seseorang harus tidak lulus karena tidak pernah menghadiri kelas karena sibuk berinternet. dan kasus didalam negeri sendiri adalah seorang gadis usia 12 tahun kabur dari rumahnya selama dua minggu, gadis tersebut mengaku tinggal disebuah warnet untuk memainkan game online..
Internet dan komputer bisa memberikan dampak negatif pada perilaku, baik secara langsung ataupun secara perlahan di kemudian hari. Laporan dari Leonard Holmes. PhD, dalam tahun yang sama menyebutkan rata-rata pengguna internet menghabiskan waktunya 19 jam perminggunya. Banyak penelitian lain juga menyebutkan bahwa mahasiswa menghabiskan waktunya 11 jam setiap minggunya untuk ber-online (Scherer, 1997).

Ciri-ciri Kecenderungan Kecanduan Mengakses Internet/internet addiction:

Seseorang yang mengalami kecanduan mengakses internetadalah:1) Perhatian tertuju pada internet (memikirkan aktivitas onlinesebelumnya atau berharap segera online). 2) Ingin menggunakan internet dalam jumlah waktu yang semakinmeningkat untuk mendapatkan kepuasan.3) Tidak dapat mengontrol, mengurangi atau menghentikanpenggunaan internet.4) Merasa gelisah, murung, tertekan atau lekas marah ketikamengurangi atau menghentikan penggunaan internet.5) Online lebih lama dari waktu yang diharapkan.6) Mempetaruhkan atau berani mengambil resiko kehilanganhubungan yang signifikan (orang terdekat, keluarga dan teman),pekerjaan, pendidikan, kesempatan berkarir karena internet.7) Berbohong terhadap anggota keluarga untuk menyembunyikantingkat hubungan dengan internet.8) Menggunakan internet sebagai cara untuk melarikan diri darimasalah atau menghilangkan dysphoric mood (perasaan tidakberdaya, rasa bersalah, cemas dan depresi).


Internet sebagai jaringan komputer yang berkecepatan tinggidapat membantu manusia untuk berhubungan dengan penggunainternet lainnya. Menurut Settles (1996), internet adalah tempatseluruh orang di dunia berkumpul dalam jumlah yang banyak sekali.Pada dasarnya, internet adalah jaringan komputer dengan ruanglingkup internasional, dan jaringan ini telah didesain sedemikian rupasehingga kerusakan disuatu bagian tidak mempengaruhi jaringan secarakeseluruhan. Menurut Zaleski (1997), mengatakan bahwa internetadalah sekumpulan komputer yang tersebar di seluruh dunia, yangdihubungkan satu sama lain melalui jaringan telekomunikasi satelitglobal dan kabel telepon lokal. 48Pertama kali Internet addiction disorder atau kecanduan internet,digunakan oleh Ivan Goldberg (1996) sebagai istilah patologis untukmenggunakan internet secara berlebihan.
Kecenderungan kecanduanmengakses internet atau yang biasa disebut dengan Internet AddictionDisorder menurut Goldberg (1996) adalah pola penggunaan internetyang maladaptive yang menghasilkan pengrusakan atau distress secara klinis yang terwujudkan dalam 3 atau lebih kriteria internet addictiondisorder yang terjadi kapanpun selama 12 bulan yang sama. 49Orzack (1999) mendefinisikan internet addiction disorder sebagaikelainan yang muncul pada orang yang merasa bahwa dunia maya(virtual reality) pada layar komputernya lebih menarik daripada duniakenyataan hidupnya sehari-hari.50Young (1997) mengidentifikasikan adanya dukungan secarapatologis pada internet berkaitan dengan komunikasi, yaitu dukungansosial (social support), pemenuhan kebutuhan sexual (sexualfulfillment), dan pembentukan hubungan baru. Ia menyatakan bahwaseorang yang tergantung pada internet, menggunakannya untukbertemu, bersosialisasi dan bertukar pikiran dengan orang-orang baruyang ia temui di internet. Sebaliknya orang yang tidak tergantung padainternet menggunakan internet untuk tujuan mendapatkan informasidan memelihara hubungan yang telah terjalin melalui e-mail.

Sumber:
Young, K.S. (1996). Internet addiction : The emergence of a new clinical disorder. Published in CyberPsychology and Behavior, Vol. 1 No. 3., pages 237-244
http://indowebsia.com/shownews.php?news_id=5#ixzz299oZx9M4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar